Presiden Ke-1, Ir. Soekarno (1945-1966)
Presiden
pertama Republik Indonesia, Soekarno yang biasa dipanggil Bung Karno, lahir di
Blitar, Jawa Timur, 6 Juni 1901 dan meninggal di Jakarta, 21 Juni 1970. Ayahnya
bernama Raden Soekemi Sosrodihardjo dan ibunya Ida Ayu Nyoman Rai. Semasa
hidupnya, beliau mempunyai tiga istri dan dikaruniai delapan anak. Dari istri
Fatmawati mempunyai anak Guntur, Megawati, Rachmawati, Sukmawati dan Guruh.
Dari istri Hartini mempunyai Taufan dan Bayu, sedangkan dari istri Ratna Sari
Dewi, wanita turunan Jepang bernama asli Naoko Nemoto mempunyai anak Kartika.
Masa kecil Soekarno hanya beberapa tahun hidup bersama orang tuanya di Blitar.
Semasa SD hingga tamat, beliau tinggal di Surabaya, indekos di rumah HajiOemar
Said Tokroaminoto, politisi kawakan pendiri Syarikat Islam. Kemudian melanjutkasekolah
di HBS (Hoogere Burger School). Saat belajar di HBS itu, Soekarno telah
menggembleng jiwa nasionalismenya. Selepas lulus HBS tahun 1920, pindah ke
Bandung dan melanjut ke THS (Technische Hoogeschool atau sekolah Tekhnik Tinggi
yang sekarang menjadi ITB). Ia berhasil meraih gelar “Ir” pada 25 Mei 1926.
Kemudian, beliau merumuskan ajaran Marhaenisme dan mendirikan PNI (Partai
Nasional lndonesia) pada 4 Juli 1927, dengan tujuan Indonesia Merdeka.
Akibatnya, Belanda, memasukkannya ke penjara Sukamiskin, Bandung pada 29
Desember 1929. Delapan bulan kemudian baru disidangkan. Dalam pembelaannya
berjudul Indonesia Menggugat, beliau menunjukkan kemurtadan Belanda, bangsa
yang mengaku lebih maju itu. Pembelaannya itu membuat Belanda makin marah.
Sehingga pada Juli 1930, PNI pun dibubarkan. Setelah bebas pada tahun 1931,
Soekarno bergabung dengan Partindo dan sekaligus memimpinnya. Akibatnya, beliau
kembali ditangkap Belanda dan dibuang ke Ende, Flores, tahun 1933. Empat tahun
kemudian dipindahkan ke Bengkulu. Setelah melalui perjuangan yang cukup
panjang, Bung Karno dan Bunf Hatta memproklamasikan kemerdekaan RI pada 17
Agustus 1945. Dalam sidang BPUPKI tanggal 1 Juni 1945, Ir.Soekarno mengemukakan
gagasan tentang dasar negara yang disebutnya Pancasila. Tanggal 17 Agustus
1945, Ir Soekarno dan Drs. Mohammad Hatta memproklamasikan kemerdekaan
Indonesia. Dalam sidang PPKI, 18 Agustus 1945 Ir.Soekarno terpilih secara
aklamasi sebagai Presiden Republik Indonesia yang pertama
Presiden
Ke-2, Soeharto (1966-1998)
Soeharto
dititipkan di rumah adik perempuannya yang menikah dengan Prawirowihardjo,
seorang mantri tani. Sampai akhirnya terpilih menjadi prajurit teladan di
Sekolah Bintara, Gombong, Jawa Tengah pada tahun 1941. Beliau resmi menjadi
anggota TNI pada 5 Oktober 1945. Pada tahun 1947, Soeharto menikah dengan Siti
Hartinah seorang anak pegawai Mangkunegaran. Perkimpoian Letkol Soeharto dan
Siti Hartinah dilangsungkan tanggal 26 Desember 1947 di Solo. Waktu itu usia
Soeharto 26 tahun dan Hartinah 24 tahun. Mereka dikaruniai enam putra dan
putri; Siti Hardiyanti Hastuti, Sigit Harjojudanto, Bambang Trihatmodjo, Siti
Hediati Herijadi, Hutomo Mandala Putra dan Siti Hutami Endang Adiningsih.
Jenderal Besar H.M. Soeharto telah menapaki perjalanan panjang di dalam karir
militer dan politiknya. Di kemiliteran, Pak Harto memulainya dari pangkat
sersan tentara KNIL, kemudian komandan PETA, komandan resimen dengan pangkat
Mayor dan komandan batalyon berpangkat Letnan Kolonel. Pada tahun 1949, dia
berhasil memimpin pasukannya merebut kembali kota Yogyakarta dari tangan
penjajah Belanda saat itu. Beliau juga pernah menjadi Pengawal Panglima Besar
Sudirman. Selain itu juga pernah menjadi Panglima Mandala (pembebasan Irian
Barat). Tanggal 1 Oktober 1965, meletus G-30-S/PKI. Soeharto mengambil alih
pimpinan Angkatan Darat. Selain dikukuhkan sebagai Pangad, Jenderal Soeharto
ditunjuk sebagai Pangkopkamtib oleh Presiden Soekarno. Bulan Maret 1966,
Jenderal Soeharto menerima Surat Perintah 11 Maret dari Presiden Soekarno.
Tugasnya, mengembalikan keamanan dan ketertiban serta mengamankan ajaran-ajaran
Pemimpin Besar Revolusi Bung Karno. Karena situasi politik yang memburuk
setelah meletusnya G-30-S/PKI, Sidang Istimewa MPRS, Maret 1967, menunjuk Pak
Harto sebagai Pejabat Presiden, dikukuhkan selaku Presiden RI Kedua, Maret
1968. Pak Harto memerintah lebih dari tiga dasa warsa lewat enam kali Pemilu,
sampai ia mengundurkan diri, 21 Mei 1998. residen RI Kedua HM Soeharto wafat
pada pukul 13.10 WIB Minggu, 27 Januari 2008. Jenderal Besar yang oleh MPR
dianugerahi penghormatan sebagai Bapak Pembangunan Nasional, itu meninggal
dalam usia 87 tahun setelah dirawat selama 24 hari (sejak 4 sampai 27 Januari
2008) di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP), Jakarta
Presiden
Ke-3, Habibie (1998-1999)
Habibie Presiden ketiga Republik
Indonesia, Bacharuddin Jusuf Habibie lahir di Pare-Pare, Sulawesi Selatan, pada
25 Juni 1936. Beliau merupakan anak keempat dari delapan bersaudara, pasangan
Alwi Abdul Jalil Habibie dan RA. Tuti Marini Puspowardojo. Habibie yang menikah
dengan Hasri Ainun Habibie pada tanggal 12 Mei 1962 ini dikaruniai dua orang
putra yaitu Ilham Akbar dan Thareq Kemal. Masa kecil Habibie dilalui bersama
saudara-saudaranya di Pare-Pare, Sulawesi Selatan. Sifat tegas berpegang pada
prinsip telah ditunjukkan Habibie sejak kanak-kanak. Habibie yang punya
kegemaran menunggang kuda ini, harus kehilangan bapaknya yang meninggal dunia
pada 3 September 1950 karena terkena serangan jantung. Tak lama setelah
bapaknya meninggal, Habibie pindah ke Bandung untuk menuntut ilmu di
Gouvernments Middlebare School. Di SMA, beliau mulai tampak menonjol
prestasinya, terutama dalam pelajaran-pelajaran eksakta. Habibie menjadi sosok
favorit di sekolahnya. Setelah tamat SMA di bandung tahun 1954, beliau masuk
Universitas Indonesia di Bandung (Sekarang ITB). Beliau mendapat gelar Diploma
dari Technische Hochschule, Jerman tahun 1960 yang kemudian mendapatkan gekar
Doktor dari tempat yang sama tahun 1965. Habibie menikah tahun 1962, dan
dikaruniai dua orang anak. Tahun 1967, menjadi Profesor kehormatan (Guru Besar)
pada Institut Teknologi Bandung. Langkah-langkah Habibie banyak dikagumi, penuh
kontroversi, banyak pengagum namun tak sedikit pula yang tak sependapat
dengannya. Setiap kali, peraih penghargaan bergengsi Theodore van Karman Award,
itu kembali dari “habitat”-nya Jerman, beliau selalu menjadi berita. Habibie
hanya setahun kuliah di ITB Bandung, 10 tahun kuliah hingga meraih gelar doktor
konstruksi pesawat terbang di Jerman dengan predikat Summa Cum laude. Lalu
bekerja di industri pesawat terbang terkemuka MBB Gmbh Jerman, sebelum memenuhi
panggilan Presiden Soeharto untuk kembali ke Indonesia. Di Indonesia, Habibie
20 tahun menjabat Menteri Negara Ristek/Kepala BPPT, memimpin 10 perusahaan
BUMN Industri Strategis, dipilih MPR menjadi Wakil Presiden RI, dan disumpah
oleh Ketua Mahkamah Agung menjadi Presiden RI menggantikan Soeharto. Soeharto
menyerahkan jabatan presiden itu kepada Habibie berdasarkan Pasal 8 UUD 1945.
Sampai akhirnya Habibie dipaksa pula lengser akibat refrendum Timor Timur yang
memilih merdeka. Pidato Pertanggungjawabannya ditolak MPR RI. Beliau pun
kembali menjadi warga negara biasa, kembali pula hijrah bermukim ke Jerman.
Sebagian
Karya beliau dalam menghitung dan
mendesain beberapa proyek pembuatan pesawat terbang :
*VTOL ( Vertical Take Off &
Landing ) Pesawat Angkut DO-31.
*Pesawat Angkut Militer TRANSALL
C-130.
*Hansa Jet 320 ( Pesawat Eksekutif
).
*Airbus A-300 ( untuk 300 penumpang )
*CN – 235 *N-250 d
an secara tidak langsung turut
berpartisipasi dalam menghitung dan mendesain:
*Helikopter BO-105.
*Multi Role Combat Aircraft (MRCA).
*Beberapa
proyek rudal dan satelit.
Presiden
Ke-4, Abdurrahman Wahid (1999-2001)
Abdurrahman Wahid ( GUS DUR ) Gus Dur adalah putra pertama dari
enam bersaudara yang dilahirkan di Denanyar Jombang Jawa Timur pada tanggal 4
Agustus 1940. Secara genetik Gus Dur adalah keturunan “darah biru”. Ayahnya,
K.H. Wahid Hasyim adalah putra K.H. Hasyim Asy’ari, pendiri jam’iyah Nahdlatul
Ulama (NU)-organisasi massa Islam terbesar di Indonesia-dan pendiri Pesantren
Tebu Ireng Jombang. Ibundanya, Ny. Hj. Sholehah adalah putri pendiri Pesantren
Denanyar Jombang, K.H. Bisri Syamsuri. Kakek dari pihak ibunya ini juga
merupakan tokoh NU, yang menjadi Rais ‘Aam PBNU setelah K.H. Abdul Wahab
Hasbullah. Dengan demikian, Gus Dur merupakan cucu dari dua ulama NU sekaligus,
dan dua tokoh bangsa Indonesia. Pada tahun 1949, ketika clash dengan
pemerintahan Belanda telah berakhir, ayahnya diangkat sebagai Menteri Agama
pertama, sehingga keluarga Wahid Hasyim pindah ke Jakarta. Dengan demikian
suasana baru telah dimasukinya. Tamu-tamu, yang terdiri dari para tokoh-dengan
berbagai bidang profesi-yang sebelumnya telah dijumpai di rumah kakeknya, terus
berlanjut ketika ayahnya menjadi Menteri agama. Hal ini memberikan pengalaman
tersendiri bagi seorang anak bernama Abdurrahman Wahid. Secara tidak langsung,
Gus Dur juga mulai berkenalan dengan dunia politik yang didengar dari kolega
ayahnya yang sering mangkal di rumahnya. Sejak masa kanak-kanak, ibunya telah
ditandai berbagai isyarat bahwa Gus Dur akan mengalami garis hidup yang berbeda
dan memiliki kesadaran penuh akan tanggung jawab terhadap NU. Pada bulan April
1953, Gus Dur pergi bersama ayahnya mengendarai mobil ke daerah Jawa Barat
untuk meresmikan madrasah baru. Di suatu tempat di sepanjang pegunungan antara
Cimahi dan Bandung, mobilnya mengalami kecelakaan. Gus Dur bisa diselamatkan,
akan tetapi ayahnya meninggal. Kematian ayahnya membawa pengaruh tersendiri
dalam kehidupannya. Dalam kesehariannya, Gus Dur mempunyai kegemaran membaca
dan rajin memanfaatkan perpustakaan pribadi ayahnya. Selain itu ia juga aktif
berkunjung keperpustakaan umum di Jakarta. Pada usia belasan tahun Gus Dur
telah akrab dengan berbagai majalah, surat kabar, novel dan buku-buku yang agak
serius. Karya-karya yang dibaca oleh Gus Dur tidak hanya cerita-cerita,
utamanya cerita silat dan fiksi, akan tetapi wacana tentang filsafat dan
dokumen-dokumen manca negara tidak luput dari perhatianya. Di samping membaca,
tokoh satu ini senang pula bermain bola, catur dan musik. Dengan demikian,
tidak heran jika Gus Dur pernah diminta untuk menjadi komentator sepak bola di
televisi. Kegemaran lainnya, yang ikut juga melengkapi hobinya adalah menonton
bioskop. Kegemarannya ini menimbulkan apresiasi yang mendalam dalam dunia film.
Inilah sebabnya mengapa Gu Dur pada tahun 1986-1987 diangkat sebagai ketua juri
Festival Film Indonesia. Masa remaja Gus Dur sebagian besar dihabiskan di
Yogyakarta dan Tegalrejo. Di dua tempat inilah pengembangan ilmu pengetahuan
mulai meningkat. Masa berikutnya, Gus Dur tinggal di Jombang, di pesantren
Tambak Beras, sampai kemudian melanjutkan studinya di Mesir. Sebelum berangkat
ke Mesir, pamannya telah melamarkan seorang gadis untuknya, yaitu Sinta Nuriyah
anak Haji Muh. Sakur. Perkimpoiannya dilaksanakan ketika ia berada di Mesir.
Presiden
Ke-5, Megawati Soekarnoputri (2001-2004)
Megawati Presiden Republik Indonesia ke-5, Megawati Soekarnoputri
lahir di Yogyakarta, 23 Januari 1947. Sebelum diangkat sebagai presiden, beliau
adalah Wakil Presiden RI yang ke-8 dibawah pemerintahan Abdurrahman Wahid.
Megawati adalah putri sulung dari Presiden RI pertama yang juga proklamator,
Soekarno dan Fatmawati. Megawati, pada awalnya menikah dengan pilot Letnan Satu
Penerbang TNI AU, Surendro dan dikaruniai dua anak lelaki bernama Mohammad
Prananda dan Mohammad Rizki Pratama. Pada suatu tugas militer, tahun 1970, di
kawasan Indonesia Timur, pilot Surendro bersama pesawat militernya hilang dalam
tugas. Derita tiada tara, sementara anaknya masih kecil dan bayi. Namun, derita
itu tidak berkepanjangan, tiga tahun kemudian Mega menikah dengan pria bernama
Taufik Kiemas, asal Ogan Komiring Ulu, Palembang. Kehidupan keluarganya
bertambah bahagia, dengan dikaruniai seorang putri Puan Maharani. Kehidupan
masa kecil Megawati dilewatkan di Istana Negara. Sejak masa kanak-kanak,
Megawati sudah lincah dan suka main bola bersama saudaranya Guntur. Sebagai
anak gadis, Megawati mempunyai hobi menari dan sering ditunjukkan di hadapan
tamu-tamu negara yang berkunjung ke Istana. Wanita bernama lengkap Dyah Permata
Megawati Soekarnoputri ini memulai pendidikannya, dari SD hingga SMA di
Perguruan Cikini, Jakarta. Sementara, ia pernah belajar di dua Universitas,
yaitu Fakultas Pertanian, Universitas Padjadjaran, Bandung (1965-1967) dan
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia (1970-1972). Kendati lahir dari keluarga
politisi jempolan, Mbak Mega — panggilan akrab para pendukungnya — tidak
terbilang piawai dalam dunia politik. Bahkan, Megawati sempat dipandang sebelah
mata oleh teman dan lawan politiknya. Beliau bahkan dianggap sebagai pendatang
baru dalam kancah politik, yakni baru pada tahun 1987. Saat itu Partai
Demokrasi Indonesia (PDI) menempatkannya sebagai salah seorang calon legislatif
dari daerah pemilihan Jawa Tengah, untuk mendongkrak suara. Masuknya Megawati
ke kancah politik, berarti beliau telah mengingkari kesepakatan keluarganya
untuk tidak terjun ke dunia politik. Trauma politik keluarga itu ditabraknya.
Megawati tampil menjadi primadona dalam kampanye PDI, walau tergolong tidak
banyak bicara. Ternyata memang berhasil. Suara untuk PDI naik. Dan beliau pun
terpilih menjadi anggota DPR/MPR. Pada tahun itu pula Megawati terpilih sebagai
Ketua DPC PDI Jakarta Pusat. Tetapi, kehadiran Mega di gedung DPR/MPR
sepertinya tidak terasa. Tampaknya, Megawati tahu bahwa beliau masih di bawah
tekanan. Selain memang sifatnya pendiam, belaiu pun memilih untuk tidak
menonjol mengingat kondisi politik saat itu. Maka belaiu memilih lebih banyak
melakukan lobi-lobi politik di luar gedung wakil rakyat tersebut. Lobi
politiknya, yang silent operation, itu secara langsung atau tidak langsung,
telah memunculkan terbitnya bintang Mega dalam dunia politik. Pada tahun 1993
dia terpilih menjadi Ketua Umum DPP PDI. Hal ini sangat mengagetkan pemerintah
pada saat itu.
Presiden
Ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono (2004-2014)
Berbeda
dengan presiden sebelumnya, beliau merupakan presiden pertama yang dipilih
secara langsung oleh rakyat dalam proses Pemilu Presiden putaran II 20
September 2004. Lulusan terbaik AKABRI (1973) yang akrab disapa SBY ini lahir
di Pacitan, Jawa Timur 9 September 1949. Istrinya bernama Kristiani Herawati,
merupakan putri ketiga almarhum Jenderal (Purn) Sarwo Edhi Wibowo. Pensiunan
jenderal berbintang empat ini adalah anak tunggal dari pasangan R. Soekotjo dan
Sitti Habibah. Darah prajurit menurun dari ayahnya yang pensiun sebagai Letnan
Satu. Sementara ibunya, Sitti Habibah, putri salah seorang pendiri Ponpes
Tremas. Beliau dikaruniai dua orang putra yakni Agus Harimurti Yudhoyono (mengikuti
dan menyamai jejak dan prestasi SBY, lulus dari Akmil tahun 2000 dengan meraih
penghargaan Bintang Adhi Makayasa) dan Edhie Baskoro Yudhoyono (lulusan terbaik
SMA Taruna Nusantara, Magelang yang kemudian menekuni ilmu ekonomi). Pendidikan
SR adalah pijakan masa depan paling menentukan dalam diri SBY. Ketika duduk di
bangku kelas lima, beliau untuk pertamakali kenal dan akrab dengan nama Akademi
Militer Nasional (AMN), Magelang, Jawa Tengah. Di kemudian hari AMN berubah
nama menjadi Akabri. SBY masuk SMP Negeri Pacitan, terletak di selatan
alun-alun. Ini adalah sekolah idola bagi anak-anak Kota Pacitan. Mewarisi sikap
ayahnya yang berdisiplin keras, SBY berjuang untuk mewujudkan cita-cita masa
kecilnya menjadi tentara dengan masuk Akademi Angkatan Bersenjata Republik
Indonesia (Akabri) setelah lulus SMA akhir tahun 1968. Namun, lantaran
terlambat mendaftar, SBY tidak langsung masuk Akabri. Maka SBY pun sempat
menjadi mahasiswa Teknik Mesin Institut 10 November Surabaya (ITS). Namun
kemudian, SBY justru memilih masuk Pendidikan Guru Sekolah Lanjutan Pertama
(PGSLP) di Malang, Jawa Timur. Sewaktu belajar di PGSLP Malang itu, beliau
mempersiapkan diri untuk masuk Akabri. Tahun 1970, akhirnya masuk Akabri di
Magelang, Jawa Tengah, setelah lulus ujian penerimaan akhir di Bandung. SBY
satu angkatan dengan Agus Wirahadikusumah, Ryamizard Ryacudu, dan Prabowo
Subianto. Semasa pendidikan, SBY yang mendapat julukan Jerapah, sangat
menonjol. Terbukti, belaiu meraih predikat lulusan terbaik Akabri 1973 dengan
menerima penghargaan lencana Adhi Makasaya. Pendidikan militernya dilanjutkan
di Airborne and Ranger Course di Fort Benning, Georgia, AS (1976), Infantry
Officer Advanced Course di Fort Benning, Georgia, AS (1982-1983) dengan meraih
honor graduate, Jungle Warfare Training di Panama (1983), Anti Tank Weapon
Course di Belgia dan Jerman (1984), Kursus Komandan Batalyon di Bandung (1985),
Seskoad di Bandung (1988-1989) dan Command and General Staff College di Fort
Leavenworth, Kansas, AS (1990-1991). Gelar MA diperoleh dari Webster University
AS. Perjalanan karier militernya, dimulai dengan memangku jabatan sebagai Dan
Tonpan Yonif Linud 330 Kostrad (Komandan Peleton III di Kompi Senapan A,
Batalyon Infantri Lintas Udara 330/Tri Dharma, Kostrad) tahun 1974-1976, membawahi
langsung sekitar 30 prajurit. Berikut ini data lengkap tentang Presiden Susilo
Bambang Yudhoyono Nama : Jenderal TNI (Purn) Susilo Bambang Yudhoyono Lahir :
Pacitan, Jawa Timur, 9 September 1949 Agama : Islam Jabatan : Presiden Republik
Indonesia ke-6 Istri : Kristiani Herawati, putri ketiga (Alm) Jenderal (Purn)
Sarwo Edhi Wibowo Anak : Agus Harimurti Yudhoyono dan Edhie Baskoro Yudhoyono
Ayah : Letnan Satu (Peltu) R. Soekotji Ibu : Sitti Habibah Pendidikan :
*Akademi Angkatan Bersenjata RI (Akabri) tahun 1973 *American Language Course,
Lackland, Texas AS, 1976 *Airbone and Ranger Course, Fort Benning , AS, 1976
*Infantry Officer Advanced Course, Fort Benning, AS, 1982-1983 *On the job
training di 82-nd Airbone Division, Fort Bragg, AS, 1983 *Jungle Warfare
School, Panama, 1983 *Antitank Weapon Course di Belgia dan Jerman, 1984 *Kursus
Komando Batalyon, 1985 *Sekolah Komando Angkatan Darat, 1988-1989 *Command and
General Staff College, Fort Leavenwort, Kansas, AS *Master of Art (MA) dari
Management Webster University, Missouri, AS
Presiden
Ke-7 Joko Widodo (2014-Sekarang)
Joko Widodo ( JOKOWI ) Joko Widodo atau yang akrab disebut
Jokowi sudah sangat akrab di telinga kita. Tokoh politik yang karirnya melejit
pesat karena wibaba dan gaya kepemimpinan yang merakyat. Kepribadian yang
menarik dan pencapaian-pencapaian ketika menjabat sebagai wali kota Surakarta,
gubernur Jakarta, dan Presiden RI sekarang menjadikannya sebagai harapan baru
masyarakat Indonesia sebagai pemimpin yang akan membawa Indonesia ke perubahan
yang lebih baik. Ir. H. Joko Widodo yang lahir pada tanggal 21 Juni 1961
merupakan politikus Indonesia yang sekarang menjabat sebagai gubernur Jakarata.
Dia lebih dikenal dengan nama panggilannya yaitu Jokowi. Ia dulu menjabat
sebagai walikota Surakarta (Solo) selama dua periode yaitu 2005-2009 dan
2010-2015, namun Jokowi dicalonkan PDI-P untuk maju menjadi guberjur Jakarta
pada tahun 2012. Keberhasilannya memimpin Kota Surakarta menjadikan Jokowi
memiliki gredibelitas dan kualitas untuk memimpin Jakarta. Dan setelah melalui
pemilihan umum putaran ke dua, Jokowi dan wakilnya Basuki Cahya Purnama (Ahok)
berhasil mengungguli Fauzi Bowo dalam pemilihan umum Jakarta dan menjadikannya
sebagai gubernur Jakarta untuk periode 2012-2017. Kemenangan Jokowi menjadi
gubernur Jakarta mencerminkan dukungan untuk seorang pemimpin yang baru dan
bersih. Dan semenjak terpilih, popularitasnya melejit tinggi karena dianggap
memberikan aksi nyata untuk menanggulangi masalah kompleks di Jakarta. Wacana
untuk menjadikan Jokowi sebagai Calon Presiden pun mencuat dan pada tanggal 14
Maret 2014 Jokowi mendapat mandat dari Megawati untuk mau sebagai calon
presiden dari partai PDI-P. Dan sekarang Jokowi menjadi presiden RI dengan
wakilnya Jusuf Kalla. Jokowi lahir di Surakarta, Jawa Tengah dari pasangan Noto
Mihardjo dan Sujiatmi Notomiharjo. Lahri dari keluarga sederhana tak membuat
Jokowi minder dan takut untuk bermimpi tinggi. Pendidikan Jokowi dimulai dari
SD Negeri 111 Tirtoyoso. Dengan kesulitan yang dialami, Jokowi kecil terpaksa
berdagang, mengojek payung dan penjadi kuli panggul untuk membiayai keperluan
sekolah dan uang jajannya. Setelah lulus, Jokowi melanjutkan pendidikannya ke
SMP Negeri 1 Surakarta dan kemudian lanjut ke SMA Negeri 6 Surakarta. Tidak
putus sampai disitu saja, Jokowi melanjutkan pendidikannya ke jejang tertinggi
dengan masuk Universitas Gajah Mada dengan jurusan kehutanan. Ilmu tentang
struktur kayu, pemanfaatan dan teknologi yang didapat dari semasa kuliah
menjadi modal Jokowi membuka usaha furniture. Walaupun sempat bekerja di BUMN,
Jokowi memutuskan keluar dan memulai usahanya. Dan usahanya berkembang pesat,
dan menjadikannya sebagai pengusaha furniture yang dikenal luas di Eropa. Dari
pertemanannya dengan orang Francis bernama Micl Romaknan itulah sapaan akrab
"Jokowi" tersemat dalam dirinya. Pada tahun 2005, Jokowi dengan
disusung PDI-P maju sebagai calon walikota Surakarta. Ia berhasil
memenangkannya dengan prosentasi suara sebesar 36,62%. Ketika pertama kali
menjabat sebagai wali kota Surakarta, banyak orang yang meragukan kemampuannya
yang selama ini hanya bekerja sebagai tukang ekspor furniture. Namun setelah
satu tahun berkiprah, Jokowi sukses memimpin Surakarta menjadi kota yang maju,
indah, dan berbudaya. Adapun hal-hal yang dicapai semenjak menjabat sebagai
walikota Surakarta adalah: *Membangun pasar tradisional baru - termasuk pasar
barang antik dan pasar peralatan rumah. *Membangun 7-km city walk dengan
3-meter lebar trotoar pejalan kaki sepanjang jalan utama Surakarta.
*Revitalisasi Balekambang dan taman Sriwedari. *Peraturan ketat tentang
menebang pohon di sepanjang jalan-jalan utama kota. *Rebranding Surakarta
sebagai pusat kebudayaan Jawa dan pariwisata di bawah tagline "The Spirit
of Java". *Mempromosikan kota sebagai pusat pertemuan, insentif, konvensi
dan pameran (MICE). *Budaya blusukan, cara di mana Jokowi melakukan kunjungan
dadakan ke daerah-daerah tertentu untuk mendengar langsung dari orang-orang
kebutuhan mereka dan kritik. *Melarang anggota keluarganya dari penawaran untuk
proyek kota. *Program asuransi kesehatan untuk semua penduduk. *Transportasi
umum dalam bentuk bis tingkat. *Solo Techno Park, yang membantu mendukung
proyek mobil Esemka Indonesia. Saat terpilih menjadi Gubernur Jakarta,
program-program Jokowi pun mulai dilaksanakan untuk menuntaskan masalah-masalah
di Jakarta yang sudah sangat kompleks. Untuk masalah macet, Jokowi membuat
kebijakan untuk mempercepat pembangunan sarana transportasi masal seperti MRT
dan monorel serta memperbanyak armada Transjakarta. Untuk masalah bajir, Jokowi
juga bergerak cepat dengan merelokasi daerah-daerah resapan banjir dan
memperbaharui serta memperbanyak taman dan hutan kota. Jokowi juga mengeluarkan
Kartu Jakarta Sehat (KJS) dan Kartu Jakarta Pintar (KJP). Seperti di Surakarta,
Jokowi juga bermaksud untuk menjadikan Jakarta sebagai kota festival. Total
sebanyak 97 festival diadakan selama tahun 2013 di Jakarta, seperti Jakarta
Night Festival, Pesta rakyat, Pekan Raya Jakarta (PRJ) dan lain sebagainya.
Jokowi menikah dengan Iriana, wanita kelahiran Solo 1 Oktober 1963 yang
merupakan cinta pertama dan terakhir Jokowi. Jokowi bertemu Iriana saat ia
masih kuliah semester tiga di Fakultas Kehutanan, Universitas Gadjah Mada.
Sedangkan Iriana saat itu masih kelas tiga SMA. Jokowi bertemu dengan Iriana,
melalui adik perempuannya Iid Sriantini. Dia dikenalkan kepada Iriana oleh Iid.
Iriana merupakan teman Iid. Dari pernikahannya dengan Iriana, Jokowi
dikaruniahi tiga orang anak yaitu Gibra Rakabuming, Kahiyang Ayu dan Kaesang
Pangerap. Selain dikenal sebagai sosok penyayang untuk keluarganya, Jokowi juga
dikenal sebagai penggemar berat musik heavy metal. Ia bahkan menyebut dirinya
sebagai penggemar berat band metal, Metallica. Tidak ada penghargaan yang
paling indah selain penghargaan dari masyarakat yang merasa teradili oleh
kepemimpinan Jokowi. Tapi ada beberapa pengharagaan dan kehormatan yang Jokowi
peroleh atas kepemimpinannya tersebut, diantaranya: *2008: Jokowi terdaftar
oleh majalah Tempo sebagai salah satu dari 'Top 10 Walikota Indonesia 2008'.
*2011: Ia dianugerahi Bintang Jasa Utama oleh Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono. *2012: Jokowi menerima tempat ke-3 Penghargaan Walikota Se-dunia
untuk "Mengubah sebuah kota penuh kejahatan menjadi pusat regional untuk
seni dan budaya dan kota yang menarik bagi wisatawan. Ia tercatat sebagai salah
satu dari "The Leading Global Thinkers of 2013" di Foreign Policy
(majalah). Pada Februari 2013 ia dinominasikan sebagai walikota global bulan
tersebut oleh The City Mayors Foundation yang berbasis di London.